Thursday, August 17, 2006

Teh Botol Sosro

Sudah lihat iklan teh botol sosro terbaru? Iklan ini bercerita tentang suasana belajar di kelas. Diceritakan, seorang guru pria pengajar bidang studi ilmu pengetahuan alam tengah menerangkan rantai makanan. Dijelaskan oleh sang guru ”Manusia makan ayam ...” tiba-tiba, seorang murid mengacungkan tangan dan bertanya. ”Setelah manusia makan ayam, minumnya apa, Pak”. Pak guru dengan malu-malu menjawab pelan, ”Teh botol Sosro ....”. Ini masih ditambah ekspresi Pak Guru yang clegukan, menelan ludah sembari membayangkan nikmatnya minum teh botol Sosro. Di akhir cerita, Pak Guru tampak memperoleh kepuasan dengan meminum Teh Botol Sosro di depan kelas.

Iklan yang mengelitik ini, terlepas dari adanya surat pembaca di sebuah harian yang menilai iklan tadi melecehkan profesi guru, sangat pas dan tepat menjelaskan posisi produk teh botol sosro. Ini sesuai tagline yang sengaja melekat yang sangat jeli dibuat oleh produsen minuman ini, yaitu ; ”Apapun makanannya, minumnya teh botol sosro”. Serangkain iklan dengan berbagai tema, untuk mendukung tagline ini telah dibuat. Diantaranya, ekspresi orang yang kepedesan karena makan makanan, dan dahaganya terpuaskan seteleh minum teh botol sosro. Atau seorang ibu yang tengah curhat sama temannya dan mengaku sering makan ati. Temanya mungkin bisa miskomunikasi. Makan hati yang dimaksud si Ibu adalah kata-kata kiasan untuk menerangkan suasana hatinya yang galau. Teman curhatnya si Ibu, tanpa basa-basi langsung pergi, dan ketika kembali membawa teh botol sosro. Ketika Ibu yang curhat bengong karena tak mengerti, si ibu temannya langsung berkata, ”Kan tadi sudah makan hati,” Ibu curhat pun tersenyum dan langsung menikmati teh botol sosro.

Bahkan, karena mengenanya tagline ini. Beberapa orang kreatif mendesain gambar partai tulang belulang, dengan wajah Sumanto, -- pelaku kanibal yang pernah menghebohkan beberapa tahun lalu -- yang dibuat mirip dengan gambar/foto calon presiden. Dibawahnya terdapat tagline produk yang terkenal ini. Apapun makanannya .... minumnya teh botol sosro. Pamplet dan propaganda yang mengusung Sumanto ini beredar luas di internet. Cuma saya enggak tahu, apakah Sumanto dapat kompensisasi dari pemuatan iklan teh botol sosro tak resmi ini.

Kagak ada matinye.
Teh botol sosro yang diproduksi oleh PT Sinar Sosro ini memang kagak ada matinye. Kini, teh botol sosro boleh dibilang adalah market leader dalam minuman dalam botol di Indonesia. Bahkan jagoan minuman asal Amerika Coca-cola pun masih harus terus berjuang keras agar produk mereka bisa mengalahkan jagoan minuman lokal asal Ngawi ini. Coca Cola boleh jadi penguasa pasar minuman berkarbonasi dengan penguasaan pasar sebesar 50%. namun untuk minuman teh dalam botol, Sosro tetep jawara dengan menguasai 90% pasar. Coca Cola pernah berusaha lewat produk Hi C. Namun, kenyataannya gagal. Kini, Coca Cola tengah berusaha untuk merebut sedikit pasar minuman teh dalam botol yang masih dikuasai Sosro lewat produk Frestea. Produsen minuman lain seperti Pepsi juga pernah berusaha untuk menjegal Sosro. Lewat produk TeKita, Pepsi mencoba menggoyang dominasi Sosor. Namun apa daya, meski telah berjuang habis-habisan, TeKita gagal untuk menumbangkan Sosro.

Banyak orang berspekulasi tentang rahasia sukses Grup usaha Sosrodjojo ini. O, ya. Sekarang mereka telah menjadi Grup usaha yang lini bisnisnya bersimaharajalela, sejak pemilikan hotel, produsen tissue, hingga properti. Namun bisnis utamanya, adalah menjual teh dalam botol. Kembali ke spekulasi rahasia sukses teh botol ini, beberapa diantara pakar bisnis sepakat, bahwa rahasia kejayaan Teh botol sosro ada pada rasanya yang pas di lidah dan tenggorokan orang Indonesia. Beberapa orang lain sepakat bahwa kekuatan bisnis Sosro juga terletak pada kekuatan distribusi dan marketingnya yang luar biasa. Namun tahukah Anda bahwa rahasianya, terletak pada kepemilikan Sosro atas botol-botol yang menjadi tempat minumannya? Betul Sodara, rahasianya sederhana saja ; Ada pada botol. Dengan kepemilikan botol yang luar biasa banyak jumlahnya, praktis Sosro menguasai ketersedian produknya di pasaran.

Bagaimana tidak, yang dijual Sosro kan sebenarnya hanyalah air teh. Bukan botolnya. Nah botolnya ini lah yang mengalami proses daur ulang sejak, proses pencucian dan pembersihan di pabrik, pengisian, didistribusikan hingga ke lapak-lapak kaki lima, dinikmati konsumen dan kemudian kembali lagi ke pabrik untuk menjalani proses dari awal dan begitu seterusnya. Nah, jumlah botol yang sudah teramat banyak dimiliki Sosro ini belum mampu ditandingi produsen minuman dalam botol lain. Rahasia ini diungkap seorang kerabat keluarga besar Sosrodjojo, kepada saya saat saya masih bekerja di sebuah majalah ekonomi dan bisnis beberapa waktu lalu.

Kebesaran Sosro jelas seharum nama pendirinya yang mula-mula menjajakan air teh ini dalam sebuah wadah baskom besar, di pasar senen jakarta sekitar tahun 1970an. Dari wadah baskom ini, air teh produksi keluarga Sosro kemudian dimasukan kedalam plastik-plastik kecil, dan dijual kepada para pejalan kaki yang lewat di daerah itu. Siapa sangka strategi sederhana ini berbuah dahsyat dengan menjadikan Teh botol Sosro sebagai raja diraja minuman teh dalam botol di Indonesia. Mengutip majalah SWA no 10 Mei 2005, seorang pengamat dan praktisi pemasaran menaksir penjulan PT Sinar Sosro tahun 2004 adalah sebesar Rp 2 trilyun, dari 146 juta krat yang terjual. Jualan teh aja bisa sampai dua trilyun ya?

Sosro memang enak
Terlepas dari volume bisnisnya yang kian menggurita, produk Teh botol Sosro patut diakui memang diterima masyarakat. Para penjual pun mengaku untung dengan menjual Sosro ketimbang produk lain. Dari sisi rasa, Teh botol Sosro terasa lebih pas di lidah ketimbang produk teh dalam botol lain.

Seorang teman perempuan yang bekerja sebagai AE di sebuah majalah berita di Jakarta bisa menghabiskan lima teh botol sosro dalam sehari. Apalagi kalau kebetulan ia harus ke luar kantor karena urusan pekerjaan. Ia seperti mengharuskan diri untuk berhenti sejenak di pinggir jalan dan mencari penjual teh botol sosro. Ia mungkin peminum fanatik Teh Botol Sosro, karena jika disodori teh botol merek lain, kawan saya tadi lebih memilih meminum air putih. Sampai sebegitunya ya?

Saya sendiri suka minum teh botol sosro. Waktu masih tinggal di Jakarta, saya menyimpan beberapa kerat di rumah sebagai persediaan. Awalnya sih untuk alasan kepraktisan saat menjamu tamu yang datang ke rumah, juga harganya lebih murah jika beli dalam kerat. Tapi karena tamu yang datang terbilang sedikit. Teh botol yang sekerat itu malah saya habiskan sendirian. Sekarang, anak saya yang masih berusia tiga tahun juga ikut-ikutan menjadi penikmat teh botol sosro. Ia seperti tahu, teh botol yang sering diminum ayahnya adalah minuman yang enak. Tapi karena tahu pengaruh minuman dalam botol yang tidak terlalu baik untuk kesehatan, apalagi anak-anak, saya kini membatasinya.

Tulisan ini bukan promosi. Jadi nikmati saja, sembari minum ....Teh Botol Sosro.

No comments: